Search

Computational AI Vintage Car CADCAM Designing Computer software

There are numerous fresh automobile designs which usually point out to us all with the automobiles of well-known in the course of our own the child years. Lots of the middle-agers going are usually getting modern day autos with all the current modern day characteristics, which usually quite definitely appear like a common automobiles back the afternoon.

Deg-degan SNMPTN 2011

Deg-degan SNMPTN 2011

Kerja atau Kuliah

Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com[...]

If you are going [...]

SLIDE-4-TITLE-HERE

Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com[...]

SLIDE-5-TITLE-HERE

Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com[...]

Saturday, March 27, 2010

Merintis Usaha dengan segala Daya Upaya

Memulai suatu usaha merupakan salah satu pilihan bagi angkatan muda atau siapapun yang memang sudah punya tekad serta perhitungan yang cukup untuk benar-benar bisa memulainya, selain memilih menjadi profesional ataupun jalur karir sebagai karyawan. Ulasan dibawah ini memberikan gambaran nyata dan kondisi awal yang apa adanya mengenai cara dan hal-hal yang dialami saat memulai usaha.





Gila2an Menjadi Pengusaha

By Mesin Kluthuk with No comments

Thursday, February 25, 2010

Cari Kerja ato Usaha: Dua Juta Diploma dan Sarjana Menganggur

Tulisan yang semakin terexpose, karena krisis dua arah : pekerja sulit mendapatkan pekerjaan yang cocok, disisi lain pengusahapun kesulitan mendapatkan karyawan handal. Dan inilah cuplikan diskusi di mailing list :
Dua Juta Diploma dan Sarjana Menganggur
Keterampilan Nonakademis Faktor Penentu


Kompas, Jumat, 19 Februari 2010 | 03:19 WIB

Jakarta, kompas - Sedikitnya dua juta lulusan perguruan tinggi, baik lulusan program diploma maupun sarjana, menganggur. Hal itu, antara lain, terjadi karena sebagian besar lulusan perguruan tinggi tidak memiliki keterampilan nonakademis.

Padahal, dunia kerja atau industri justru menjadikan keterampilan nonakademis itu sebagai salah satu faktor penentu dalam penerimaan karyawan atau tenaga kerja.

Demikian benang merah yang mengemuka dalam diskusi �Siap Hadapi Tantangan Dunia Kerja dengan Pendidikan Berfokus Karier�, Kamis (18/2) di Jakarta. Berbicara pada diskusi tersebut konsultan pengembangan sumber daya manusia dari Daya Dimensi Indonesia, Aditia Sudarto, dan CEO International College School of Informatics (Inti) Indonesia Sudino Lim.

�Nilai indeks prestasi kumulatif boleh saja tinggi. Tetapi, tanpa soft skill itu tidak akan ada artinya. Barangkali, paradigma pendidikan kita yang harus diubah sehingga perguruan tinggi bisa ikut memacu soft skill ini dan mengakomodasi kebutuhan dunia kerja,� kata Aditia.

Keterampilan atau keahlian nonakademis yang dimaksud itu, antara lain, adalah keterampilan presentasi, manajemen konflik, berbicara di depan publik, dan kerja sama dalam satu tim. Tanpa keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja ini, kualitas lulusan perguruan tinggi pun tidak maksimal berkembang. Akibatnya, 4,1 juta atau sekitar 22,2 persen dari 21,2 juta angkatan kerja terpaksa menganggur (hasil survei tenaga kerja nasional 2009 dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional).

�Banyak perusahaan yang setiap tahun mencari karyawan baru yang memiliki motivasi yang kuat dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang dunia kerja. Sayangnya, faktor-faktor ini yang sering menjadi kendala bagi para lulusan perguruan tinggi,� kata Aditia.

Selain karena tidak memiliki keterampilan, sejak awal langkah untuk memasuki dunia perguruan tinggi juga sudah keliru. Berdasarkan hasil riset Inti Indonesia, menurut Sudino Lim, banyak calon mahasiswa yang cenderung memilih program studi hanya berdasarkan tren yang ada. Jika tidak karena tren, faktor pemilihan perguruan tinggi lebih karena atas permintaan orangtua atau keluarga dan pengaruh teman sebaya. �Ini yang menjadi awal penyebab ketidaksiapan mereka untuk menghadapi tantangan dan tuntutan dunia kerja,� kata Sudino. (LUK)

Beserta beberapa pendapat yang menarik dari rekan :
I.Depnaker dan Depsos itu malah menjadi tempat penampungan pengangguran ;-)

Semenjak Orba, karena ketidakmampuan pemerintah kita membuat lapangan kerja, ya PNS lah sebagai mekanisme terakhir untuk memberikan lapangan kerja. Makanya begitu banyak PNS di Indonesia, dgn gaji rendah, agar paling tidak banyak yg dapat lowongan.

Masalah lain, selain pemerintahnya, adalah memang SDM pribumi kita dasarnya bukan tipe entrepreneur. Sampai disuatu masa dalam era Orba perlu dibuat diskriminasi antara pengusaha pri dan non-pri. Hal yg sama dgn kondisi di Malaysia era2 yg sama.

Jadi ... bukan hanya pemerintahnya ... juga masyarakat pribumi (indigenous) Indonesia yg memang bukan bermental pedagang. Dasarnya memang kan petani. Lebih mudah dijadikan buruh daripada pedagang.

Jujur saja, awal kemerdekaan ... ekonomi kita tumbuh banyak dibantu oleh warga non-pri (keturunan Tionghoa, Arab, dan India). Merubah mental dari petani/buruh menjadi pengusaha itu tidak mudah. Lha buktinya, banyak konglomerat yg juga masih hidup dari ketergantungan pemerintah kok ... ;-)

Nah ... mau mulai darimana? Perlu komprehensif ... . Pemerintah buat program penumbuhan wiarusaha, pendidikan wirausaha ditumbuhkan dgn memulai dari pendidikan mental, dan di rumah2 musti ditumbuhkan mental wirausaha. Upaya .... yg tidak terlalu mudah ... karena menuntut keterlibatan seluruh elemen masyarakat ....

Alternatif ... buka saja pintu brain drain lebar2 .... sampai jumlah penduduk dgn ketersediaan lapangan kerja lokal seimbang :-(

Atau ... make big war to neighbouring countries ... sehingga ada mobilisasi massa ... yg akan membuka banyak lapangan kerja ... seperti di Eropa saat terjadi resesi ... :-(

By Mesin Kluthuk with No comments

Tuesday, February 9, 2010

Cuplikan dari mailist : Mencari Karyawan Yg Bagus Susah Sekali, Tetapi Pengangguran Sangat Tinggi

Berikut cuplikan isi email :
..contoh pengalaman sy :
1. saat mencari pipe fitter, lebih dr 300 peserta test dengan berbagai pengalaman kerja, bahkan ada yg sdh 15 th bekerja di prsh kontraktor diindustri perminyakan
namun, yang berhasil lulus test keterampilan yg diadakan oleh majikan (dr LN) hanyalah 8 orang; padahal soal testnya sangat sederhana; yaitu peserta diminta membentuk (membengkokkan) seutas kawat sesuai dng gambar piping yg diberikan.
sy sangat heran, jadi selama sekian tahun mereka bekerja itu, rupanya tanpa basic knowledge walaupun mereka semuanya memiliki segudang sertifikat (diantaranya disahkan oleh MIGAS)

..3. lebih ironis lagi, saat mencari tenaga buruh tanpa skill, sebutannya General Worker, banyak sekali yg mendaftar, namun jangankan mereka mengeluarkan uang untuk biaya pribadi (misalnya medical check up), selain mereka tidak mau membayar se-sen-pun tetapi mereka minta diberi uang muka sebulan gaji sebelum mereka berangkat kerja; padahal mereka adalah 100% penganggur yg sudah beberapa tahun

4. saat memerlukan accounting manager dan accounting staff (lewat iklan di harian nasional); banyak yg melamar dengan skill yg sangat berbeda dng yg dibutuhkan sebagaimana dipaparkan dalam iklan tsb; bahkan ada yg hanyalah seorang tamatan SLTA, ataupun seorang sarjana ilmu sosial.

jd kira2 bagaimana solusi yang baik? selain bahwa secara umum masing2 dimulai dari diri sendiri, segara mulai memperbaiki dan melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan saat ini, tanpa perlu persyaratan menunggu aturan pemerintah ataupun kebijakan pemerintah.

By Mesin Kluthuk with No comments